TIANG AWAN DAN TIANG API, DIA MENJAGA KITA.....

Kemarin saya mendengar seorang teman saya akhirnya mendapatkan pasangan hidupnya setelah usianya hampir mendekati 50 tahun.
Sebelumnya dia frustasi sampai-sampai dia ijinkan dirinya jatuh cinta pada orang yang tidak satu iman dengannya.
Tapi puji Tuhan, dia masih mau mendengar panggilan Tuhan dan berbalik lagi.
Sehingga tidak lama kemudian, dia akhirnya menemukan seorang pasangan yang sudah didalam Tuhan.

Waktu saya ceritakan hal ini kepada papah rohani saya, jawabnya cuma begini,
“Tuhan tahu apa yang akan terjadi pada orang itu. Sehingga Tuhan beri apa yang orang itu butuhkan. Mungkin Tuhan sebenarnya ingin membangun karakter orang itu terlebih dulu sebelum dia menikah sehingga dia memiliki mental seorang Kepala Keluarga yang berkualitas. Tapi kalau ternyata dia tidak sanggup/ tidak mau merelakan dirinya untuk melewati proses itu, Tuhan akhirnya memberi juga yang terbaik yang dia inginkan.”

Saya jadi teringat cerita Alkitab tentang raja Hizkia.
II Raja Raja 18:5 Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.
II Raja Raja 20:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."

Tuhan tahu apa yang akan terjadi pada Hizkia sewaktu keadaan rohaninya masih intim dengan Tuhan.
Tuhan juga bisa melihat bila Hizkia hidup 15 tahun lagi dia akan memberontak kepada Allah dan tidak mau bertobat. Karena begitu besar kasihNya pada Hizkia, Tuhan ingin menarik Hizkia pulang dan tidak kehilangan mahkotanya.

Tapi cara pandang kita sebagai manusia lain dari cara pandang Tuhan.
Kita cenderung memandang segala sesuatunya dari hal yang negatif.
Hizkia tidak terima dengan kenyataan ini, sehingga dia menerima perpanjangan umur selama 15tahun. Dan pada akhirnya yang terjadi adalah Hizkia memang memandang remeh kedaulatan Tuhan.
(Yesaya 39:8 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!")
Setelah Hizkia mati, maka keturunannya Manasye melakukan hal yang jahat dimata Tuhan.

Saya diajar tentang satu kebenaran baru dari hal tersebut, bahwa sesungguhnya Tuhan tahu batas kemampuan kita.
Tuhan tahu bilamana kita dapat jatuh dalam satu jebakan iblis.
Tuhan tahu bilamana kita akan lengah.
Tuhan tahu bilamana kita akan menyangkal Dia
Tuhan tahu bilamana kita akan menyerah.
Tuhan tahu bilamana kita akan menghujat Dia

Maka dari itu Dia akan lakukan apapun supaya kita tidak terjatuh.
Hanya saja Dia tetap tidak memaksakan hal itu terjadi dalam hidup kita kalau kita tidak mengijinkannya.
Karena itulah terkadang Dia mengambil apa yang menjadi kesukaan kita selama hidup, mengambil kekasih kita, mengambil kenyamanan kita bahkan mungkin meminta kita pulang kepadaNya...karena Dia tahu bahwa itu yang terbaik untuk kita.
Tapi seringkali juga kita terjebak dengan yang namanya “ketidak mengertian” karena hikmat kita terbatas. Sehingga kita tetap mempertahannya....

Well arti dari ini semua kembali kepada pribadi masing-masing mengartikannya.
Terserah bagaimana Roh Kudus menyampaikannya.
Karena buat saya.. menyerahkan kendali secara mutlak kepada otoritas Allah sangat sangat sangat membantu saya dalam keseharian saya.
Ada banyak pilihan dalam hidup saya yang seringkali menggunakan sudut pandang saya sendiri, tapi kembali kalau saya habiskan merenungkannya dalam doa dan penyembahan di ruang doa, maka Roh Kudus akan menerangkannya jauh lebih detail dan jauh lebih dalam dari apa yang saya bayangkan.
Hingga saya akhirnya dengan tenang dan rela menyerahkan pilihan saya...

Saya pernah membuat satu lembar perjanjian secara tertulis antara saya dengan Tuhan yang saya tandatangani dan dengan iman saya berikan kepada Tuhan. Isinya adalah saya menyerahkan seluruh aspek kehidupan saya dalam pengaturanNya. Saya serahkan hati, pikiran, kesukaan, bidang pelayanan, usaha dan ekonomi, anak-anak, rumah, kendaraan, dengan siapa saya harus berteman, gereja tempat saya beribadah, waktu, gaya hidup saya... dll...
Itu saya lakukan 3 tahun lalu, dan saat ini hari ini di jam ini, saya menangis melihat perubahan total yang Tuhan buat dalam diri saya. Yang keluar hanyalah pujian dan kasih yang lebih lagi kepadaNya.

Apapun yang teman2 hadapi hari ini jangan pernah menyalahkan Tuhan apalagi mengatur Tuhan harus ini dan itu. Masuk dalam doa dan penyembahan yang intim denganNya.. nyatakan semuanya dengan jujur, maka Roh Kudus akan tuntun kita dalam langkah selanjutnya.
Jangan pernah kuatir untuk melangkah maju, karena Dia adalah penjaga kita selamanya.

Bagaikan tiang awan yang menyeduhkan dari terik siang, dan tiang api yang menerangi dari gelap malam, sesungguh hidup anak-anak Tuhan pasti dijaga.

Hope this will bless u all....
jadi berani untuk menyerahkan hidup kita ke dalam otoritas tangan Tuhan....

Tagged by: Ter Luph Smart-jc


CONTACT US

 

©2009 artikelgsja |